Antara Mawar dan Melati
Tak ada Mawar Merah
Yang ada hanya Bidadari Penyelamat
Bidadari yang tak pantas menggantikan Mawar Merah
Karena hakikatnya Bidadari itu hanya sebuah ilusi
Atau memang fatamorgana belaka
Walaupun demikian
Bidadari Penyelamat itu akan tetap ada
Untuk menolong jiwa hampa dalam lorong hitam
Bidadari itu sebenarnya tersesat
Dalam balutan kesunyian
Dalam jiwa yang kosong
Dia berjalan dalam lorong hitam yang terang
Duhai dikau Bidadari Penyelamatku
Dengarkanlah…
Aku tetap tersenyum dalam lorong hitam
Biarlah Mawar memaafkan Marwan
Marwan sudah tenang dalam ketenangan bersama Mawar
Kini daku mencari Nektar yang menjadi incaran Kumbang dalam kuncup Mawar
Mawar kini telah merekah indah bersama Kumbang
Yang sejatinya mencari Matahari dalam putik Mawar
Kini ku beralih menatap Melati Putih
Melati Putih heran
Kenapa Kumbang beralih menatapku???
Apakah kumbang itu letih hinggap dalam Mawar tersebut
Mawar telah jatuh dan hilang entah kemana
Terprivatisasi oleh Tanah Keruh
Melati Putih tetap Melati Putih
Wanginya yang alami membuat decak kagum
Kekaguman yang semu
Karena Melati tak semudah bunga lain dalam menebarkan wanginya
Melati tak semudah percaya serbuk sari yang ditaburkan Kumbang
Hilang…hilang…hilang…!!!
Mawar telah hilang ditelan sang Kumbang
Melati…Melati…oh Melatiku
Aku kan datang untukmu
Tanpa ada pelampiasan pada Mawar
Bohong…bohong…bohong…!!!
Wahai Kumbang…
Melati tak mungkin jatuh begitu saja dalam tanah yang sudah menjadi jejak Kumbang dan Mawar
Bukan kebetulan…bukan kebetulan…
Ini jalan yang harus aku tempuh
Tanpa ada kebohongan
Tanpa ada paksaan
Semuanya berjalan dengan jujur, polos dan apa adanya
Benarkah?
Melati tetap kokoh dalam tangkainya
Sampai ada seseorang yang memetiknya
Dalam balutan kasih yang suci dan tulus
Duhai Melati…
Andaikan aku dapat membalikkan waktu
Akan kupetik engkau dalam genggaman erat tanpa henti
Andaikata, seandainya, misalkan, andai saja…
Pemborosan kata
Kumbang…
Hatimu sudah diisi oleh seseorang yang sudah menjadi bagian dari aliran darahmu sendiri
Melati tak mungkin masuk merusaknya
Aliran darahku kan terus mengalir tak terhenti
Begitu pula dengan mereka yang datang
Terus mengalir tak terhenti dalam vena
Melati…
Aku yang datang
Engkau hanya perlu menunggu waktu
Waktu tak perlu ditunggu oleh Melati
Kalau tiba waktu itu
Melati akan ranum bersama hatinya yang mekar
Ranumnya melati tak seranum Mawar
Yang telah jatuh dalam tanah
Duhai Melati…
Sudikah dikau aku petik sebelum jatuh dalam tanah?
Melati tak percaya
Wahai Kumbang
Untuk apa aku mendustakan hatiku
Hanya engkaulah Melatiku
Yang akan ku petik
Hahaha…
Melati tertawa
Alangkah kocaknya dikau
Melati tak semudah itu untuk percaya
Karena Melati adalah saudara Mawar
Kumbang…
Melati tetap mendukungmu untuk menghisap madu Mawar
Apalah arti dukungan itu
Yang hanya akan membuatku tergores dalam duri Mawar
Hmm…
Apalah arti Melati jika kehadirannya hanya sebagai kaleng kosong untuk menampung Kumbang dan Mawar
Melati bukanlah kaleng
Melati adalah bunga yang kecil namun berarti
Biarlah mawar bercumbu dengan Kumbang yang telah terpilih
Tak adakah jalan lain…
Selamat bermimpi indah dikau Melati Putihku
Kan kupetik dikau dalam mimpiku
Tanpa mimpimu
Galeri-Ne Sandakala
29 April 2012
23:47
Nunu dan Melati (Nama yang disamarkan)
No comments:
Post a Comment
Ku tunggu komentarmu...