SELAMAT DATANG SOBAT BLOGGER

Monday, May 14, 2012

Dibalik Penciptaan Lagu Garis Cinta


Hmm…sudah lama juga ternyata saya ga posting sesuatu. Enaknya apa ya. Hmm… lanjutin nulis lagu aja deh. Tapi nanti takut ada yang bosen. Biarin ah, yang penting asik. Jalani aja, nanti juga akan ketemu sesuatu yang tepat. Lho, koq malah ngawur. Udah ah, daripada ngelantur abis subuh, mendingan mencari sesuatu yang produktif.

Ada satu lagu yang perlu saya kenalin sama sobat nih, judulnya Garis Cinta. Lagu ini adalah karya ke empat yang kira-kira saya buat bulan Agustus 2010. Mau tau isinya…??? Kita simak bersama-sama liriknya.


Garis Cinta

Tak pernah aku bayangkan
Semua ini kan berujung duka
Tak pernah aku inginkan
Semua hal yang tak berakhir indah

Bagimu ini hanya sementara
Bagiku ini akan selamanya

Ku coba untuk melawan
Pahit yang selalu datang menghadang
Ku coba untuk bertahan
Hadapi semua yang ku rasakan

Bagimu ini hanya sementara
Bagiku ini akan selamanya

Oh Tuhanku
Beri aku kekuatan
Untuk dapat melawan
Pahit yang aku rasakan
Oh kasihku
Beri aku waktu
Untuk dapat mengulang
Kisah yang tlah kau lupakan

Kebon Dalem
Agustus 2010


Hmm… kira-kira lagu ini tentang apa yah, saya lupa, hehehe…

Jadi begini, dalam lirik di atas disebutkan bahwa ada seorang anak manusia yang selalu bermimpi indah namun pada akhirnya mimpi itu sirna begitu saja. Kesetiaan yang telah diberikan ternyata tidak menghasilkan apa-apa, akan tetapi dia tetap berusaha untuk tegar dan memohon kepada Tuhan agar mimpi-mimpi itu akan terwujud dikemudian hari. Ketegaran seseorang dapat terlihat dari perilakunya yang kadang ingin menghindari konflik namun mencoba untuk ditutup-tutupi dan hasilnya adalah ketidakseimbangan dalam pengalaman spiritual dan sosialnya, seperti mencoba untuk tersenyum namun senyumannya itu terasa hampa dan hanya mengganggu yang terkesan tidak lepas.

Dalam membuat lagu ini saya sedikit bingung pada kalimat Bagimu ini hanya sementara, Bagiku ini akan selamanya, karena berdasarkan tujuan terdapat unsur untuk meledek kekasihnya tersebut. Pada bait pertama bercerita bahwa subjek beranggapan bahwa segala sesuatu yang menyakitkan itu baginya akan sulit dan lama untuk dihilangkan, kira-kira perlu waktu dua sampai tiga tahun. Dan bagi objek, hal tersebut hanyalah bersifat sementara, karena ternyata dibalik semua itu ada seseorang yang sudah dekat dan menanti objek untuk menjalin kisah asmara. Pada bait selanjutnya pun demikian. Akan tetapi pada akhirnya subjek tetap berusaha agar kekasihnya tidak jatuh pada saingannya.

Ya walaupun sedikit tidak nyambung, tetapi ini adalah sebuah realitas yang sedang dihadapi oleh penulis ketika itu.

Nah, kalo yang ini pembahasan versi pertama dari blog yang udah rusak...

Lagu ini saya ciptakan untuk mengenang HTS (Hubungan Tanpa Status) saya yang ada di Bandung. Kami mempunyai hubungan yang sangat dekat pada awal tahun hingga pertengahan tahun 2010. Dia adalah seorang yang benar-benar spesial di hati saya karena tanpa dia, mungkin saya tidak akan pernah belajar untuk memahami apa itu cinta.

Ketika itu pupus sudah semua impian dan harapan. Ternyata dia lebih memlih orang lain untuk menjadi kekasihnya. Tetapi ini memang keputusan yang terbaik, daripada saya terus bertahan dalam hubungan segitiga sama sisi yang dalam hal ini seorang wanita dengan dua orang laki-laki. Posting ini tidak akan membahas tentang hal itu, tetapi hanya kisah tentang lagu di atas saja.

Dalam lagu ini dikisahkan seorang laki-laki yang masih mengharapkan kedatangan seorang wanita yang dulunya memiliki hubungan sangat erat. Dalam kalimat Bagimu ini hanya sementara menggambarkan seorang wanita yang kuat dalam menghadapi masalah ini, yaitu putus dengan seorang kekasih harapan hatinya. Sedangkan pada kalimat Bagiku ini akan selamanya menggambarkan betapa rapuhnya seorang laki-laki ketika ditinggalkan kekasih hatinya karena ternyata kekasihnya tersebut lebih memilih untuk berpisah.

Memang terlalu sulit untuk melupakan kenangan yang indah dalam masa-masa sulit, apalagi untuk meleburkan semua harapan yang sudah dirangkai sedemikian rupa secara bersama. Awalnya memang indah, namun pada akhirnya, peribahasa ada awal pasti ada akhir telah membuktikan kekuatannya.

Dalam membuat judul lagu, saya terlebih dahulu berkonsultasi kepada rekan kerjaku, yaitu Ef Suma. Dia memang ahli di bidang sastra, walupun dia sendiri mengaku masih amatiran atau sekedar hobi. Bagaimana menurut teman-teman tentang lagu ini?

Semoga dapat menghibur dan menambah wawasan sobat hingga sobat blogger bisa menghasilkan karya yang lebih baik dari ini. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya…

No comments:

Post a Comment

Ku tunggu komentarmu...